Teori darwin menjadi teori murahan di mana dia mengatakan bahwa manusia dari kera,mungkin ini berlaku bagi dia dan pengikutnya saja.Bagi kita sebagai orang beriman ,wajib mengimani bahwa manusia pertana adalah nabi adam as.Beberapa ilmuwan telah berusaha membuktikan dengan menyajikan fakta-fakta bahwa memang ada makhluk yang sebelumnya telah menghuni bumi,namun mahluk tersebut tidak bisa di pastikan secara akurat bahwa itu adalah manusia sebelum nabi adam as.
Namun, bukan kontroversi tersebut yang akan dibahas dalam blog ini. Pembahasan di sini lebih terfokus pada peninggalan maupun bukti-bukti arkeologis yang berhasil ditemukan sebagai bukti bahwa Nabi Adam dan para nabi lainnya pernah diutus oleh Allah Swt. untuk menyampaikan wahyu kepada umat manusia.
Sebagaimana telah dikisahkan dalam al-Qur'an, Allah Swt. menciptakan Nabi Adam setelah menciptakan alam semesta beserta isinya. Nabi Adam juga diciptakan setelah Allah Swt. menciptakan para malaikat dan makhluk lain, seperti malaikat dan setan.
Ketika Allah Swt. menyatakan ingin menciptakan makhluk sebagai khalifah atau pemimpin di muka bumi, para malaikat menentang-Nya. Mereka khawatir jika makhluk yang akan diciptakan itu justru membuat kerusakan di muka bumi. Hal ini dikisahkan dalam al-Qur'an sebagaimana berikut :
Setelah Adam diciptakan, Allah Swt. memerintahkan seluruh makhluk yang ada di surga (iblis dan malaikat) supaya bersujud (menghormati dan memuliakan) kepada Adam. Akan tetapi, iblis menolak perintah tersebut karena merasa lebih mulia daripada Adam. Iblis merasa lebih mulia karena ia diciptakan dari api, sedangkan Adam diciptakan dari tanah. Pembangkangan iblis ini diceritakan dalam ayat berikut :
Karena durhaka dan membangkang perintah Allah Swt, iblis diusir dari surga, dan menjadi makhluk yang dilaknat hingga hari kiamat. Iblis menerima semua kutukan dari-Nya, namun ia memohon agar diperbolehkan untuk mengajak dan menjerumuskan Adam beserta keturunannya menjadi makhlukyang durhaka. Allah pun mengabulkan permohonan iblis.
Dengan segala upaya, iblis berusaha menjerumuskan Nabi Adam dan Siti Hawa ke dalam kesesatan. Berbagai bujuk rayu dan tipu muslihat dilakukan hingga akhirnya mereka pun tergoda oleh rayuan iblis.
Seperti dinyatakan dalam al-Qur'an surat al-Baqarah ayat 35, Allah Swt. telah melarang keduanya agar tidak mendekati sebuah pohon, apalagi memakan buahnya. Namun, akibat bujukan iblis, Adam dan Hawa tergoda hingga memakan buah tersebut. Karena telah melanggar larangan Allah Swt., Nabi Adam dan Hawa dihukum. Mereka pun dikeluarkan dari surga, dan diturunkan ke muka bumi. Mereka diturunkan di tempat terpisah dan sangat berjauhan.