Sesungguhnya, bukan cuma temuan di Gunung Ararat yang menghebohkan. Temuan lain terkait Nabi Nuh juga ditemui di dasar Laut Hitam. Sebagaimana diberitakan oleh banyak media di Eropa, sekelompok periset asal Inggris yang dipandu oleh Dokter. Robert Ballard( penemu bangkai kapal Titanic) sudah sukses menciptakan suatu bangunan tua yang diperkirakan berumur 7. 500 tahun kemudian( 5000 SM) di dasar Laut Hitam, di dekat tepi laut Turki.
Dalam suatu postingan di National Geographic Society berjudul" Research Ship Northern Horizon", Ballard melaporkan kalau temuan itu sangat luar biasa. Mereka memperkirakan, bangunan tua itu dahulunya merupakan suatu perkampungan yang tenggelam akibat banjir besar yang terjalin di era Nabi Nuh.
Tidak hanya temuan bangunan oleh Ballard, seseorang ilmuwan asal Inggris, Dokter. Serta Parsons, yang pemimpin regu periset dari Sekolah Besar llmu Bumi serta Area, Universitas Leeds, menciptakan suatu sungai raksasa di kedalaman Laut Hitam. Temuan tersebut memakai kapal selam robot buat memindai dasar laut yang terdapat di dekat Turki.
Dari penelitian tersebut, Parsons dan timnya berhasil menemukan sebuah sungai yang sangat lebar di kedalaman Laut Hitam. Sungai itu terletak di Selat Bosporus yang mengalir dari Mediterania ke Laut Hitam. Aliran air sungai bawah tanah itu disebabkan oleh perbedaan kadar garam. Sungai yang ditemukan di dasar Laut Hitam itu memiliki kedalaman 115 kaki dan lebarnya lebih dari setengah mil. Sungai yang ditemukan di bawah Laut Hitam itu juga memiliki saluran sebagaimana sungai yang ada di daratan, seperti anak sungai, dataran banjir, aliran deras air, bahkan air terjun. Jika berada di daratan, para ilmuwan memperkirakan perairan yang ditemukan di Laut Hitam adalah sungai keenam terbesar di dunia dalam hal jumlah air yang mengalir.
Kepada Sunday Telegraph, Dan Parsons, menjelaskan bahwa air sungai bawah laut itu memiliki kepadatan dibandingkan sungai lainnya. Menurutnya, kepadatan air di dasar bawah Laut Hitam tersebut lebih padat daripada air laut di sekitarnya karena memiliki kadar garam yang lebih tinggi serta membawa begitu banyak sedimen.
Dalam penjelasannya yang dimuat Daily Mail, Parsons memperkirakan bahwa air asin dan sedimen yang ada di sungai bawah laut itu 350 kali lebih besar dibandingkan Sungai Thmaes di Inggris. la juga menjelaskan bahwa sungai itu mengalir dari laut dan keluar melalui daratan abisal, seperti halnya sungai di darat. la juga menambahkan, sungai bawah tanah di dasar Laut Hitam itu mengalir dengan kecepatan sekitar 4 mil per jam, mengalirkan 22.000 m² air per detik. Atau, 10 kali lebih besar daripada sungai terbesar di Eropa, Rhine.